UMKM Naik Kelas: Langkah Strategis Kadin Indonesia Meningkatkan Daya Saing Nasional
Jakarta, 9 Juni 2024 - Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Indonesia resmi meluncurkan program Kelas #Business101 UMKM
Naik Kelas, yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing pelaku
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Program ini diluncurkan
sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”, dengan harapan
menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terkuat di dunia.
Dalam acara peluncuran yang diadakan secara
hybrid di Menara Kadin, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menegaskan
pentingnya peran UMKM dalam mencapai visi tersebut. “UMKM adalah tulang
punggung ekonomi Indonesia. Dengan program ini, kita berharap semakin banyak
UMKM yang bisa naik kelas dan bersaing di tingkat global,” ujarnya. Acara ini
dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, yang terdiri dari pelaku UMKM di seluruh
Indonesia.
Program Kelas
#Business101: Membangun Kompetensi dan Daya Saing
Kadin Indonesia menyadari bahwa untuk
meningkatkan daya saing UMKM, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi
yang berkesinambungan. Oleh karena itu, program Kelas #Business101 dirancang
dengan fokus pada sembilan materi utama, termasuk pemasaran digital, manajemen
bisnis, dan pengembangan produk. Program ini dilakukan secara hybrid,
memungkinkan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi.
Dalam sambutannya, Raden Tedy, Kepala Badan
Pengembangan UMKM & Koperasi Kadin Indonesia, menyatakan, “Kami berharap
dengan adanya program ini, pelaku UMKM dapat terus meningkatkan kemampuan
mereka dan mampu bersaing di pasar global. Kami juga menyediakan platform
kemitraan dengan usaha besar melalui program Wiki Wirausaha.”
Visi Indonesia Emas 2045:
Peran Strategis UMKM
Visi “Indonesia Emas 2045” menargetkan Indonesia
keluar dari middle income trap dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi
terkuat di dunia. Dalam peta jalan yang disusun oleh Kadin, UMKM memegang peran
strategis dalam mencapai visi tersebut. Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa peningkatan
skala usaha UMKM dari mikro dan kecil menjadi menengah adalah salah satu upaya
penting untuk mencapai target ini.
“UMKM yang kuat akan menjadi fondasi ekonomi
yang kuat. Dengan daya saing yang meningkat, UMKM dapat memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan membuka lebih banyak
lapangan kerja,” kata Arsjad Rasjid. Data menunjukkan bahwa UMKM telah
menyumbang sekitar 60% dari PDB dan mempekerjakan sekitar 97% tenaga kerja di
Indonesia.
Dukungan Kadin dan
Pemerintah: Kolaborasi untuk Keberhasilan UMKM
Peluncuran program Kelas #Business101 juga
dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki N Hanafi, yang
menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Kadin, pemerintah, dan pelaku usaha
dalam mendukung perkembangan UMKM. “Saya sendiri pernah merasakan jatuh bangun
sebagai pelaku UMKM. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita terus berjuang dan
berinovasi,” ujarnya, memberikan motivasi kepada peserta.
Kadin Indonesia berkomitmen untuk terus
memberikan dukungan melalui berbagai program pelatihan dan kemitraan. Selain
itu, pemerintah juga diharapkan dapat menciptakan regulasi yang mendukung
pertumbuhan UMKM. “Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting
untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi UMKM,” tambah Yukki N
Hanafi.
Pelatihan dan pendidikan yang diberikan melalui
program Kelas #Business101 diharapkan dapat memberikan literasi bisnis yang
diperlukan oleh pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, UMKM
Indonesia tidak hanya dapat bersaing di pasar domestik tetapi juga memiliki
daya saing di pasar internasional.
Digitalisasi UMKM:
Tantangan dan Peluang di Era Modern
Digitalisasi menjadi salah satu fokus utama
dalam program Kelas #Business101, mengingat pentingnya teknologi dalam era
modern. Pemasaran digital dan e-commerce menjadi materi yang sangat ditekankan
untuk membantu UMKM memperluas jangkauan pasar mereka. Transformasi digital
tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membuka peluang baru
di pasar global.
Dalam pernyataannya, Arsjad Rasjid
mengungkapkan, “Digitalisasi adalah kunci untuk keberlanjutan dan pertumbuhan
UMKM di masa depan. Kami mendorong pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan
teknologi agar dapat bersaing secara efektif di pasar yang semakin kompetitif.”
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa hanya sekitar 16% dari
UMKM yang telah memanfaatkan platform digital, sehingga ada peluang besar untuk
peningkatan.
Pembiayaan dan Akses
Modal: Kunci Pertumbuhan UMKM
Akses terhadap pembiayaan merupakan salah satu
tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM. Dalam program Kelas #Business101,
Kadin Indonesia bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan untuk memberikan
edukasi mengenai akses modal dan pembiayaan. Edukasi ini mencakup pengelolaan
keuangan, cara mendapatkan pinjaman, serta bagaimana memanfaatkan modal untuk
ekspansi usaha.
Raden Tedy menambahkan, “Kami bekerja sama
dengan bank dan lembaga keuangan untuk memberikan solusi pembiayaan yang sesuai
bagi UMKM. Kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM memiliki akses yang cukup
terhadap modal untuk mengembangkan usahanya.” Studi Bank Indonesia menunjukkan
bahwa kesulitan akses modal merupakan salah satu kendala utama yang menghambat
pertumbuhan UMKM, sehingga inisiatif ini sangat relevan.
Keberlanjutan dan Inovasi:
Pilar Penting dalam Bisnis UMKM
Keberlanjutan dan inovasi adalah dua pilar
penting yang ditekankan dalam program Kelas #Business101. Kadin Indonesia
mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan dan
inovatif guna menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. Inovasi produk dan
layanan juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang tanggung
jawab lingkungan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa terus berinovasi dan
menciptakan nilai tambah bagi konsumen,” ujar Yukki N Hanafi. “UMKM yang
inovatif dan berkelanjutan akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.”
Menurut laporan McKinsey, perusahaan yang mengadopsi praktik berkelanjutan
cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang.
Dengan peluncuran program ini, Kadin Indonesia
menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan UMKM dan memastikan bahwa
pelaku usaha kecil dan menengah memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang
signifikan bagi perekonomian nasional, memperkuat daya saing UMKM, dan membantu
mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar